Thursday, April 15, 2010

Markus di Tubuh Polri dan Kejaksaan

Sapu yang kotor tidak akan dapat membersihkan ruangan. Idiom itu rasanya tepat untuk menggambarkan ‘borok’ yang saat ini tengah menganga di tubuh institusi Polri. Kasus Gayus Halomoan seolah menjadi garam yang membuat bibit-bibit ‘borok’ yang telah ada menjadi luka penuh nanah berbau anyir.

Kasus Gayus Halomoan memang sarat dengan ‘keajaiban’. Tengok saja, di Pengadilan Negeri Tangerang, ia divonis bebas. Penelaah keberatan pajak perorangan dan badan hukum Kantor Pusat Direktorat Pajak itu dinilai tidak bersalah, meski telah dijerat dengan dua dakwaan –pencucian uang dan penggelapan.

Skandal pajak ini sepertinya akan adem ayem saja seandainya mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Susno Duadji tidak angkat bicara. Berbekal sakit hati karena merasa diperlakukan tidak adil oleh Polri, Susno membuka ‘kotak pandora’ bahwa bebasnya Gayus tidak terlepas dari adanya main mata antara jaksa dan hakim. Meski pada awalnya terkesan cuek, perhatian publik yang demikian luas membuat Polri kemudian serius menangani kasus makelar pajak ini.

Peristiwa Gayus Halomoan makin menegaskan betapa keruh dan carut marutnya praktek keadilan di Indonesia. Polisi, jaksa, dan hakim, tiga pilar yang harusunya menjadi pengawal keadilan, justru menceburkan diri dalam kotor permainan persekongkolan. Mereka seenaknya memainkan ayat dan pasal demi mencapai apa yang diinginkan oleh pemesan (mereka yang mampu bayar). Keadilan yang seharusnya menjamin rasa aman dan adil, dipelintir sedemikian rupa demi memenuhi kepentingan pribadi.

Secara logika, setidaknya terdapat tiga lembaga yang harus bertanggung jawab akan kasus Gayus: Kepolisian, Kejaksaan, dan Direktorat Pajak. Pegawai negeri golongan III-A, dengan gaji per bulan hanya 12 juta, mempunyai rekening sebesar 28 milyar, beberapa rumah mewah, dan ke kantor selalu bergonta ganti mobil, seharusnya memicu kecurigaan teman maupun atasan. Lain halnya apabila ternyata ‘Gayus-Gayus’ lain juga banyak terdapat di Kejaksaan.

Institusi Polri, sebagai pemilik legitimasi sebagai penegak hukum, harus lebih serius mereformasi diri. Terkuaknya ‘borok’ ini membuktikan bahwa mekanisme pengawasan internal Polri sangatlah lemah. Tim Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian haruslah lebih mengaktifkan mekanisme pengawasan preventif sehingga segala tindak tanduk aparat Polri terpantau. Tingkah polah para mafia dan markus harus segera dihentikan. Sjahril Djohan, Hapusan Hutagalung, Andi Kosasih perlu disikat habis sehingga tidak dapat keluar masuk seenaknya ke tubuh Polri. Keberadaan ruang khusus bagi markus di sebelah ruang Kapolri juga perlu ditelisik kebenarannya. Tidak kalah penting juga adalah iktikad baik dari Mantan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Makbul Padmanagara. Ia harus berani bicara sehingga labirin anyir makelar kasus ini terurai dengan tuntas.

Jaksa Agung Hendarman Supandji sudah menyatakan menemukan kejanggalan dalam proses penuntutan Gayus. Hukuman yang telah dijatuhkan kepada jaksa Cirus Sinaga hendaknya juga menjadi alarm bagi kejaksaan untuk lebih profesional dan mengedepankan keadilan dalam melakukan tuntutan. Para jaksa terkesan demikian mudah memilih pasal yang dikehendaki sehingga pasal yang sebenarnya relevan tetapi apabila dirasa mengancam cenderung tidak dipakai.

Indikasi keberadaan ‘Gayus-Gayus’ yang lain mengindikasikan bahwa tugas pembersihan institusi Polri, kejaksaan, dan Direktorat Pajak masih jauh dari selesai. Semoga Gayus Halomoan menjadi martil yang tidak ‘mati’ sia-sia. Bau anyir yang diterbitkan oleh Gayus semoga mampu membawa perubahan positif di tubuh Polri dan Kejaksaan. Apabila praktek markus ini tidak dipotong tuntas, sungguh tak dapat dibayangkan bagaimana nasib negeri ini di masa mendatang.

Monday, April 12, 2010

Buka Email

Cara buka email:

1. ketik www.gmail.google.com
2. di nama ketik: sudarmono.milan
3. di password ketik: namabapaknamaibu
(namabapaknamaibu kui diketik jenenge bapak karo bue. GANDENGTANPASPASI,
HURUF KECIL SEMUA)
4. tekan tombol sign in

5. melihat email masuk, tekan tombol inbox

6. kalo mau keluar, tekan tombol sign out

Sunday, April 11, 2010

Developing The Beloved City of Demak

As we all know, Demak is one of spiritual tourism in Central Java. In addition to saving potential as spiritual tourism, Demak, also known as one of the center producing Star Fruit, Mango, and sources of marine catches farrago. If managed well, Demak promising regional real income (PAD), which is significant.

However, unfortunately, all are potential Demak has not managed optimally. Local Government Demak city doesn’t have a grand design of city development. Compared to the neighboring city, Kudus or Jepara, Demak development is the relatively backward.

Demak urban development should start from the affirmation of identity. Demak should clearly positioned itself in the existence of 'marketing positioning of' the world of tourism. If the Kudus District have a famous trand mark as 'City of Kretek', Government of Demak should have dared to assert themselves Demak as the 'City Pilgrimage' or 'City Guardians'. After marketing positioning clear, then the grand design of the development of the town of Demak directed at the city's identity.

To support the positioning, the existence of infrastructure also must receive primary attention. Currently, the roads in the Demak region still has not built properly. Public awareness to make the city as a tourist city also needs to be improved.
Demak need to further open itself to the national community. However, Demak also must maintain local values and its genuine characters. A mix of modern culture and nobleness local values, will be a big capital to new efforts and commitment to develop Demak City in creating its new identity.


Terjemahan Indonesia:


Membangun Demak Kota Tercinta

Seperti kita tahu, Demak merupakan salah satu kawasan wisata rohani di Jawa Tengah. Di samping menyimpan potensi sebagai obyek wisata rohani, Demak juga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil buah Belimbing, Mangga, dan sumber aneka rupa hasil tangkapan laut. Apabila dikelola dengan baik, Demak menjanjikan Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang cukup signifikan.

Akan tetapi, sangat disayangkan, kesemua potensi Demak tersebut belum dikelola dengan optimal. Pemerintah Daerah kota Demak belum mempunyai grand design akan dibawa kemana pembangunan kota Demak. Dibandingkan kota tetangganya, Kudus atau Jepara, pembangunan di Demak relatif tertinggal dan terkesan dilaksanakan dengan asal.

Pengembangan kota Demak harus dimulai dari penegasan jati dirinya. Demak harus secara jelas memposisikan keberadaan dirinya dalam ‘marketing positioning’ dunia pariwisata. Apabila Kudus terkenal dengan trand mark ‘Kota Kretek’ maka hendaknya Demak harus berani menegaskan diri sebagai ‘Kota Ziarah’ atau ‘Kota Wali’. Setelah marketing positioning tersebut jelas, maka grand design pengembangan kota Demak diarahkan pada jati diri kota tersebut.
Untuk mendukung positioning tersebut, keberadaan infrastruktur juga harus mendapat perhatian utama. Saat ini, jalan-jalan di kawasan Demak masih belum terbilang bagus sehingga berdampak pada terganggungnya mobilitas dan kenyamanan pengunjung. Kesadaran masyarakat untuk menjadikan kotanya sebagai kota wisata juga perlu ditingkatkan.

Demak perlu lebih membuka dirinya terhadap pergaulan nasional. Akan tetapi, Demak juga harus tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang menjadi ciri khas dan kekuataannya selama ini. Perpaduan antara budaya modern dan keluhuran nilai-nilai lokal ajaran para wali tersebut, akan menjadi modal besar bagi upaya pemodernisasian dan komitmen baru Demak dalam mewujudkan jati diri barunya.

Thursday, January 21, 2010

Sri Mulyani, Srikandi Panggung Century

Wajah mereka sumringah. Senyum melebar. Kumpulan tangan mengepal. Mirip ekspresi Taufik Hidayat ketika jumping smasnya menukik tajam, telak menghujam, menyusur tepian lapangan Lin Dan. Kalau tidak salah hitung, jumlah mereka 40-an. Mirip lapis warna pelangi yang saling berhimpitan, aneka rupa warna jaket gagah membariskan mereka rapi di belakang larit meja panjang. Nama kelompok yang mereka sandang juga tak kalah elok: Jaringan Kampus Nasional.

Mudah ditebak, terminologi jaringan pasti menyiratkan aneka sulam benang yang memintal. Dan, jaringan yang kemarin bertemu dengan Panitia Khusus tentang Hak Angket Bank Century tersebut, merupakan kumpulan lintas jejaring gerakan mahasiswa. Layaknya Achilles yang dengan gagah menegakkan panji kebesaran Praha, tujan mereka juga tak kalah elok mulia: mengawal pengungkapan kasus Century.

Demokrasi memberi ruang untuk berpendapat dan bersikap. Konstitusi terang benderang menjamin kebebasan bersuara. Sampai di titik ini, tidak ada konflik melihat senyum lebar teman-teman mahasiswa meneriakkan yel-yel menggelegar, 'hidup mahasiswa'.

Century ibarat sinetron kejar tayang. Tiap detik, ia hilir mudik, wira wiri, menghias setiap media pemberitaan. Sedemikian intensnya, hingga andai kita bernafas, maka bau yang keluar adalah remah temah aroma Century.Kasus Century, dengan segala variannya, telah menjadi asteroid yang membombardir pertahanan bumi.

Siang itu, di antara kelebatan tayangan televisi, ada satu hal yang begitu mengusik nurani. Menohok begitu keras. Meninggalkan ceruk menganga, yang dengan cepat terisi oleh amuk kegeraman. Ada ngilu yang merambat ketika teman-teman mahasiswa yang perkasa, dengan begitu mudah membahanakan suara, 'Seret Sri Mulyani...'

Aku tidak mengenal Sri Mulyani secara personal. Tetapi, mengetahui rekam jejaknya, ada gejolak tidak rela ketika dengan begitu mudah ia dihina oleh sebuah kebijakan yang masih sangat layak diperdebatkan benar tidaknya.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dalam laporannya kepada DPR, memang menyimpulkan ada kesalahan kebijakan terkait penanganan Bank Century. Tetapi, dengan segala hormat akan kredibilitas para auditor BPK, penafsiran kebijakan sangat kental dengan nuansa psikologis-subjektif. Kemampuan seseorang, luas cakup pemahaman seseorang, beban tanggung jawab seseorang, latar belakang seseorang, memegang peran fital dalam memaknai sebuah kebijakan. Dalam perspektif ini, kesimpulan BPK tentang adanya salah kebijakan yang dilakukan Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KKSK) sehingga memasukkan bank Century ke dalam 'perawatan' Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), masih menyisakan rongga yang sarat perdebatan.

Dalam catatan ini, saya tidak akan menelusuri jejak mengapa KSSK memasukkan Bank Century ke dalam dekapan LPS, terlalu banyak berita yang sudah mengulasnya. Yang mengganggu pikiran saya adalah, begitu mudahnya mereka menghujat Sri Mulyani. Panitia Khusus masih menggelar rapat, KPK masih bersiap menelisik kotak Pandora Century, tetapi mengapa amarah, caci, maki, dengan begitu mudah diletupkan. Dan, terlebih, kepada Sri Mulyani..

Saya memang agak subyektif di sini. Tetapi, siapa anak negeri yang tidak akan kagum terhadap Menteri Keuangan yang super cerdas tersebut. Tidak hanya kepintaran otaknya, sehingga ia diundang bicara di KTT G20 dimana bahkan Singapura pun tidak mendapatkan kesempatan, tetapi juga integritas moral dan profesionalitas kinerjanya.

Di kala ibu kandungnya sakit keras, ia memilih tetap bekerja mengawal rupiah agar tidak semakin terjun bebas. Ia 'menepikan' satu nyawa yang telah memberinya kehidupan, demi menyelamatkan jutaan nyawa penduduk Indonesia.

Di saat pemerintah hendak melindungi konglomerat yang tersandung masalah, ia lantang menyuarakan ketidaksetujuan. Parasnya yang ayu bahkan tidak mengurangi ketegasan meminta mundur andai sang konglomerat tetap diutamakan. Dalam dunia komedi politik Indonesia, bahkan saat mereka yang sekarang berteriak lantang berkuasa, pernahkan kita mendapati tokoh meminta mundur dari lindan nikmat peluk kekuasaan?

Ketika departemen lain masih ingin mempertahankan gemuk struktur-tambun-lamban birokrasi, ia menjadi pioneer reformasi birokrasi.

Dan, menyoal kecerdasannya, sungguh betapa kita akan dibuat takjub. Bahkan dunia pun dibuat terpana dengan kemampuannya mengolah aneka angka menjadi benteng kokoh yang menopang tegak perekonomian Indonesia. Berturut 2 kali, ia terpilih sebagai Menteri Keuangan terbaik di dunia.

Begitu mudah manusia dijangkit lupa. Untuk hal-hal yang tidak diinginkan, amnesia begitu gampang mewabah. Sungguh, sulit untuk mencari pejabat dengan integritas moral, profesionalitas kerja, dan kecerdasan setara dengan Sri Mulyani.

Akhirnya, tiada akan pernah diberi tempat untuk korupsi. Ia merupakan kejahatan yang sangat luar biasa. Tetapi, mari, kemuliaan langkah memperjuangkannya, tidak dilakukan dengan tindakan yang justru meluruhkan esensi moralitas. Begitu sejuk ucapan seorang yang catatannya masih kita jumpai di pinggir sebuah majalah, 'Janganlah kita ribut. Biar pengadilan yang membuktikan.'

Tetap tegar, ibu. Berbaris berjajar dengan pemakai gelang 'M', simpati, doa, dan salam hormatku untuk ibu.

Tuesday, November 17, 2009

Pidato pak Lurah

Assalamualaikum wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Camat Sayung, Bapak …
Yang terhormat para ulama dan sesepuh desa Surodadi
Yang terhormat para perangkat desa Surodadi
Dan yang sangat saya cintai Bapak, ibu, saudara, saudari warga desa Surodadi

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah swt, atas rahmat dan perkenan-Nya pada hari yang sangat baik ini kita tetap diberi kesempatan dan kesehatan sehingga dapat berkumpul di balai desa Surodadi ini.

Bapak ibu warga desa Surodadi yang saya cintai,

Seperti yang sudah Bapak Kadus sampaikan dalam surat undangan kepada Bapak ibu sekalian, bahwa pada hari ini, desa kita tercinta mendapatkan suatu karunia dari Allah swt. Di hadapan bapak ibu sekalian, telah hadir Bapak Camat Sayung. Beliau hadir di hadapan bapak ibu sekalian dalam rangka memberikan bantuan dana untuk memugar masjid Nurul Huda yang ada di desa kita.

Beberapa waktu yang lalu, dalam sebuah pertemuan di kabupaten, saya sampaikan kepada bapak Camat bahwa pembangunan masjid di desa kita mengalami kendala karena masalah dana. Alhamdulillah, syukur kepada Allah swt, melalui pos dana bantuan untuk desa, bapak Camat memberikan bantuan dana tunai kepada desa kita. Untuk itu, pada kesempatan yang bahagia ini, saya atas nama seluruh penduduk desa Surodadi mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada bapak Camat atas bantuannya tersebut. Kiranya Allah swt akan membalas kebaikan tersebut berlipat-lipat ganda.

Pembangunan masjid Nurul Huda ini merupakan amanah dan sebuah bentuk ibadah. Sehingga kepada panitia pembangunan, saya sangat mengharapkan agar pembangunan masjid ini dilakukan dengan bertanggung jawab, sepenuh hati, amanah, transparan, dan melibatkan partisipasi semua warga desa. Ini adalah masjid kita bersama, rumah kita bersama sehingga sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mensukseskan pembangunannya.

Seperti hasil rembug desa beberapa waktu yang lalu, masjid Nurul Huda ini diharapkan selesai dibangun sebelum bulan Puasa tahun depan. Sehingga pada bulan puasa tersebut, kekhusukan ibadah dapat dijaga dan warga desa sekalian dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman, khidmat, dan khusuk.

Mengingat acara yang masih panjang, kiranya cukup sekian sambutan dari saya. Sekali lagi, mari kita semua bahu membahu menyukseskan pembangunan masjid Nurul Huda ini. Dan saya juga menghimbau kepada penduduk sekalian agar lebih menjaga kebersihan lingkungan. Dalam perjalanan kemari tadi saya masih melihat banyak sampah berserakan. Kepada bapak-bapak kadus, saya harapakan untuk mengajak para warga lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Apabila perlu, kegiatan bersih desa sebulan sekali dapat kembali dilakukan.

Akhir kata, semoga niat baik kita semua untuk menyelesaikan pembangunan masjid ini mendapat ridho dan kemudahan dari Allah swt. Terima kasih atas perhatian bapak ibu sekalian. Apabila ada kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum wr. Wb

Sunday, May 24, 2009

The Essence of Maulid Nabi

Every ‘Robiul Awal’ month, people all over the world celebrate the birth of Prophet Muhammad saw. In Indonesia, Maulid Nabi, the birthday of Muhammad saw is officially declared as a national holiday. The purpose of the holiday is to give a chance for Moslem to celebrate the day without going to school or office.

We celebrate ‘Maulid Nabi’ every year. We routinely do this ceremony, whether in mosques, schools, and offices. Celebration of this kind will not be meaningful if we assume ‘maulid nabi’ just event of ceremonial.

The core of the maulid nabi is not only excitement over his presence in history, but the more important of all is the continuing struggle his ideas. As his defense on the weak and destitute, the downtrodden exemptions, and enforcement of justice.
We made maulid nabi as the event of self inspection, not the event of entertainment. We introspection what is wrong with our attitude and behavior that does not comply with what has been taught the Prophet Muhammad. This is the true meaning of Maulid Prophet Muhammad.

Maulid Nabi brings us to look back again to the story in his successful propaganda in the middle of the desert. We find the supporting factors to be implemented in this modern era. Prophet Muhammad has been success in changing the culture of Arab brotherhood that is built on the principles of racial brotherhood into be built on faith.

Since that time, Islam became a religion who is welcomed by people all around the world. Even after his death, Muslims successfully overcome two kingdoms and become the ruler of the world and a forerunner of science.
Let's make Rabiul Awal and Maulid Nabi as a means to inculcate the high quality personality of Prophet Muhammad in ourselves.

Sunday, April 5, 2009

Katakan Tidak Pada Merokok

Merokok mengganggu kesehatan. Ini adalah sebuah fakta, bukan hipotesa atau dugaan. Bahaya asap rokok bahkan tidak hanya berbahaya untuk si perokok, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar orang yang sedang merokok. Meskipun demikian, bahaya yang jelas-jelas ada ini, tidak menyurutkan niat orang untuk tetap merokok. Data menunjukkan jumlah perokok justru mengalami peningkatan signifikan dari waktu ke waktu. Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun.

Apa yang membuat rokok demikian populer di kalangan masyarakat, bahkan anak-anak pun sekarang banyak yang merokok. Dalam penelitian yang dilakukan Prof Soesmalijah Soewondo dari Fakultas Psikologi UI diperoleh jawaban bahwa bila tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk; sedangkan bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau inspirasi. Faktor-faktor psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di masyarakat.

Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 pp. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

Jelas sudah rokok sangatlah berbahaya untuk kesehatan manusia. Rokok membawa banyak sekali akibat yang tidak baik untuk kesehatan. Berikut ini merupakan akibat-akibat buruk yang ditimbulkan oleh rokok.

Dampak paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.

Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

Penyakit jantung koroner
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.

Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.

PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.

Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.

Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.

Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.

Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.

Katakan tidak pada merokok
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat.
Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.

Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.

Yang lebih penting, mari kita mulai kampanye 'Say no to cigarette' dengan memulai dari diri sendiri untuk tidak menjadi perokok. Katakan tidak pada rokok.


Sumber:

www.gizi.net, Hans Tandra Dokter Spesialis Penyakit Dalam

www.kompas.co.id