Tuesday, November 17, 2009
Pidato pak Lurah
Yang terhormat Bapak Camat Sayung, Bapak …
Yang terhormat para ulama dan sesepuh desa Surodadi
Yang terhormat para perangkat desa Surodadi
Dan yang sangat saya cintai Bapak, ibu, saudara, saudari warga desa Surodadi
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah swt, atas rahmat dan perkenan-Nya pada hari yang sangat baik ini kita tetap diberi kesempatan dan kesehatan sehingga dapat berkumpul di balai desa Surodadi ini.
Bapak ibu warga desa Surodadi yang saya cintai,
Seperti yang sudah Bapak Kadus sampaikan dalam surat undangan kepada Bapak ibu sekalian, bahwa pada hari ini, desa kita tercinta mendapatkan suatu karunia dari Allah swt. Di hadapan bapak ibu sekalian, telah hadir Bapak Camat Sayung. Beliau hadir di hadapan bapak ibu sekalian dalam rangka memberikan bantuan dana untuk memugar masjid Nurul Huda yang ada di desa kita.
Beberapa waktu yang lalu, dalam sebuah pertemuan di kabupaten, saya sampaikan kepada bapak Camat bahwa pembangunan masjid di desa kita mengalami kendala karena masalah dana. Alhamdulillah, syukur kepada Allah swt, melalui pos dana bantuan untuk desa, bapak Camat memberikan bantuan dana tunai kepada desa kita. Untuk itu, pada kesempatan yang bahagia ini, saya atas nama seluruh penduduk desa Surodadi mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada bapak Camat atas bantuannya tersebut. Kiranya Allah swt akan membalas kebaikan tersebut berlipat-lipat ganda.
Pembangunan masjid Nurul Huda ini merupakan amanah dan sebuah bentuk ibadah. Sehingga kepada panitia pembangunan, saya sangat mengharapkan agar pembangunan masjid ini dilakukan dengan bertanggung jawab, sepenuh hati, amanah, transparan, dan melibatkan partisipasi semua warga desa. Ini adalah masjid kita bersama, rumah kita bersama sehingga sudah menjadi tanggung jawab kita untuk mensukseskan pembangunannya.
Seperti hasil rembug desa beberapa waktu yang lalu, masjid Nurul Huda ini diharapkan selesai dibangun sebelum bulan Puasa tahun depan. Sehingga pada bulan puasa tersebut, kekhusukan ibadah dapat dijaga dan warga desa sekalian dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman, khidmat, dan khusuk.
Mengingat acara yang masih panjang, kiranya cukup sekian sambutan dari saya. Sekali lagi, mari kita semua bahu membahu menyukseskan pembangunan masjid Nurul Huda ini. Dan saya juga menghimbau kepada penduduk sekalian agar lebih menjaga kebersihan lingkungan. Dalam perjalanan kemari tadi saya masih melihat banyak sampah berserakan. Kepada bapak-bapak kadus, saya harapakan untuk mengajak para warga lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Apabila perlu, kegiatan bersih desa sebulan sekali dapat kembali dilakukan.
Akhir kata, semoga niat baik kita semua untuk menyelesaikan pembangunan masjid ini mendapat ridho dan kemudahan dari Allah swt. Terima kasih atas perhatian bapak ibu sekalian. Apabila ada kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum wr. Wb
Sunday, May 24, 2009
The Essence of Maulid Nabi
We celebrate ‘Maulid Nabi’ every year. We routinely do this ceremony, whether in mosques, schools, and offices. Celebration of this kind will not be meaningful if we assume ‘maulid nabi’ just event of ceremonial.
The core of the maulid nabi is not only excitement over his presence in history, but the more important of all is the continuing struggle his ideas. As his defense on the weak and destitute, the downtrodden exemptions, and enforcement of justice.
We made maulid nabi as the event of self inspection, not the event of entertainment. We introspection what is wrong with our attitude and behavior that does not comply with what has been taught the Prophet Muhammad. This is the true meaning of Maulid Prophet Muhammad.
Maulid Nabi brings us to look back again to the story in his successful propaganda in the middle of the desert. We find the supporting factors to be implemented in this modern era. Prophet Muhammad has been success in changing the culture of Arab brotherhood that is built on the principles of racial brotherhood into be built on faith.
Since that time, Islam became a religion who is welcomed by people all around the world. Even after his death, Muslims successfully overcome two kingdoms and become the ruler of the world and a forerunner of science.
Let's make Rabiul Awal and Maulid Nabi as a means to inculcate the high quality personality of Prophet Muhammad in ourselves.
Sunday, April 5, 2009
Katakan Tidak Pada Merokok
Merokok mengganggu kesehatan. Ini adalah sebuah fakta, bukan hipotesa atau dugaan. Bahaya asap rokok bahkan tidak hanya berbahaya untuk si perokok, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar orang yang sedang merokok. Meskipun demikian, bahaya yang jelas-jelas ada ini, tidak menyurutkan niat orang untuk tetap merokok. Data menunjukkan jumlah perokok justru mengalami peningkatan signifikan dari waktu ke waktu. Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun.
Apa yang membuat rokok demikian populer di kalangan masyarakat, bahkan anak-anak pun sekarang banyak yang merokok. Dalam penelitian yang dilakukan Prof Soesmalijah Soewondo dari Fakultas Psikologi UI diperoleh jawaban bahwa bila tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk; sedangkan bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau inspirasi. Faktor-faktor psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di masyarakat.
Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 pp. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Jelas sudah rokok sangatlah berbahaya untuk kesehatan manusia. Rokok membawa banyak sekali akibat yang tidak baik untuk kesehatan. Berikut ini merupakan akibat-akibat buruk yang ditimbulkan oleh rokok.
Dampak paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.
Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
Penyakit jantung koroner
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
Katakan tidak pada merokok
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat.
Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.
Yang lebih penting, mari kita mulai kampanye 'Say no to cigarette' dengan memulai dari diri sendiri untuk tidak menjadi perokok. Katakan tidak pada rokok.
Sumber:
www.gizi.net, Hans Tandra Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Sunday, March 8, 2009
Merawat Nenek
Fajar masih pekat terbungkus sunyi. Adzan subuh baru saja reda. Dunia lekat tergolek menikmati sisa tidurnya. Dengan kantuk yang masih menggelanyuti mata, tangan pemuda itu pelan memasukkan kayu ke dalam tungku. Sudah dua hari ini, selang elpiji yang merambati kaki meja di sudut daput tak lagi mampu lagi menyemburkan gas. Ia pun harus kembali bersetia dengan tungku batunya. Setiap pagi, hampir 2 minggu ini, sebelum berangkat sekolah, ia harus bangun lebih awal untuk menyediakan air hangat buat sang nenek. Separo kaki dan tangan neneknya tak berdaya direnggut stroke. Menyisakan tubuh tuanya hanya dapat pasrah terpatri merambati tempat tidur. Dan seperti yang dulu sang nenek lakukan padanya semasa ia kecil, sekarang pun, ia meminjamkan tangan, kaki, dan waktu yang ia punya untuk berganti merawat nenek.
‘Dar…’ dari dalam kamar terdengar suara memanggil. Pelan.
Pemuda itu sigap melompat. Ia jejalkan satu kayu bakar lagi sebelum segera menghambur ke kamar di sebelah dapur. Sebuah ruang 3 x 4 dengan bata yang mulai melepuh hancur. Menempel di dinding, tempat tidur kayu yang terbungkus oleh kelambu dengan beberapa lubang. Selain tempat tidur yang sedang menanggungkan neneknya tersebut, hanya ada sebuah almari kecil pakaian meringkuk di sudut ruangan. Karpet yang baru dipasang lebaran kemarin pun sudah luntur warna dan polanya.
‘Mau ke belakang,’ dengan mata menerawang, sang nenek melontar kata ketika pemuda itu menyembul dari balik kelambu yang tersibak.
Tanpa banyak bicara, pemuda itu menyusupkan tangannya ke balik leher sang nenek. Tangan lainnya terjulur mendekap telapak tangan. Dengan sentakan pelan, tubuh nenek terangkat, berubah menjadi posisi duduk. Tangan-tangan pemuda itu berganti membimbing kaki nenek menapaki lantai. Di tepian tempat tidur, dengan kaki telah menjejak tanah, sang nenek berupaya mengangkat tubuhnya sendiri untuk berdiri. Tapi tubuh itu hanya bergerak sedikit. Sebelum kemudian terhempas kembali. Sang pemuda pun hanya tersenyum. Ia lingkarkan kedua tangannya di pinggang sang nenek, mengangkatnya, lalu memapahnya berjalan menuju kamar kecil yang terletak di depan tungku dapur. Kaki-kaki tua nenek belajar menapak dalam irama yang pelan.
Sudah 2 minggu nenek terberangus stroke. Pada awalnya, nenek hanya dapat terkulai di tempat tidur. Ia tidak dapat bergerak. Tubuh tuanya terjahit menyatu dengan bilah-bilah papan tempat tidur. Nenek makan dengan nasi yang disuapkan. Buang air dengan tubuh dipobong. Bahkan seringkali, nenek buang air di tempat tidur. Siapa mengira, 2 minggu lalu, nenek masih tegar berjalan di pagi hari, tapi di siang hari menjadi terkulai ketika hipertensi meremuk aliran syaraf yang memompa darah ke otaknya. Warta pun menyebar. Penduduk mengalir menjenguk. Entah sudah berapa ucap sedih dan tangis mengantung dalam kamar ini tiap kali ada warga yang berkunjung.
Stroke memang dapat menjadi sangat kejam. Entah sudah berapa warga desa yang terkena serangan jahatnya. Tak ada yang dapat mereka lakukan. Pengobatan modern, pijat, atau ramuan tradisional yang diupayakan pun kemudian tak lebih hanya sekadar bentuk tanggung jawab belaka. Sekadar mewartakan bahwa upaya telah dilakukan. Perawatan telah diupayakan. Tanggung jawab merawat lunas ditunaikan. Stroke menjadi demikian sukar disembuhkan. Bayang putus asa pun tak ayal juga melanda keluarga sang pemuda, ibunya, kakak-kakaknya, kerabat terdekatnya. Dua hari sejak nenek terbaring, tak ada yang mereka lakukan selain meratap dan menatap nenek yang tak lagi berdaya. Pengobatan ke mantri desa tak berarti banyak. Upaya membawa ke rumah sakit pun dianggap tak lebih dari penghamburan uang semata. Kaki dan tangan nenek bahkan makin tak dapat bergerak. Putus asa pekat mengepung. Pasrah bahkan sudah menjadi kata yang siap untuk diucapkan.
Hingga akhirnya terdengar warta itu.
‘Ada dukun pijat yang sakti. Ia dapat menyembuhkan penderita stroke.’ Seorang penduduk yang berkunjung, lek Nawi, meniup secercah gembira.
‘Paling ya seperti dukun pijet lainnya,’ ibu menanggapi warta itu dengan datar. Putus asa telah erat mengepung hatinya.
‘Tapi istrinya lek Tur mengalami perkembangan setelah dipijit oleh dukun ini,’ Lek Nawi tetap kukuh. Pengobatan memang harus diikhtiarkan. Apapun hasilnya, biar Allah yang menentukan.
Akhirnya ibu luluh. Ia meminta anak-anaknya menghubungi dukun sakti tersebut.
[]
Setelah buang air, nenek berwudhu untuk solat Subuh. Satu tangan pemuda itu mengapit tubuh nenek, sementara tangan yang lain mengucurkan air wudhu dari sebuah kendil kecil. Selesai wudhu, pemuda itu memapah tubuh nenek ke tempat tidur yang terletak di ruang depan kamar tidur nenek. Nenek tenggelam dalam nikmat solat Subuh. Air telah mendidih. Sang pemuda pun menuang air panas tersebut ke dalam ember, menambah air dingin agar suhu panasnya sesuai untuk mandi.
[]
Dukun pijat itu telah tiga kali berkunjung. Tidak seperti dukun pijat lain, sekali pijat, dukun muda ini menghabiskan waktu sehari penuh. Tubuh nenek ia urut, gulung, putar, bahkan terkadang dicubit di bagian syaraf-syarafnya. Pijat pertama, tubuh nenek melepuh dalam memar. Begitu pijat selesai, nenek mencercau mengeluhkan sakit di sekujur tubuhnya. Syaraf nenek belum bereaksi. Aliran darah ke otak belum lagi normal. Nenek tak kuasa memerintahkan kaki dan tangannya untuk bergerak mengikut koordinat pikirannya. Pijat kedua, tubuh nenek kembali melepuh. Tapi lihat, nenek mulai dapat mengangkat kaki kirinya. Meski hanya sedikit. Meski masih menangis ketika ada yang menengok, nenek telah mulai kembali tersenyum. Pijat ketiga, nenek dapat duduk sendiri. Tangan dan kaki kirinya mulai terbangun dari tidur panjang. Lemah masih ada, tapi kaki dan tangan mulai menurutkan perintah nenek. Tak lagi dibopong ketika ke belakang, nenek mulai meminta dibimbing berjalan.
[]
Nenek telah selesai sholat. Air mandi juga siap. Tangan pemuda itu kembali bersetia membimbing nenek. Sang ibu telah sedari subuh berangkat ke pasar. Kakak-kakaknya yang lain sedang berada di luar rumah untuk urusan masing-masing.
‘Pake shampoo ya, nek?’
Nenek mengangguk pelan. Tawanya mendadak pecah ketika ia justru menggunakan busa sabun untuk menggosok rambutnya. Sang pemuda juga ikutan tertawa sebelum mengulurkan shampoo kepada neneknya. Selesai mengguyur kepala, nenek menggapai sikat gigi. Tak lagi ingin nenek menyemburkan kumur ke dalam ember air bersih, pemuda itu sigap menggapai gayung lain di depannya.
‘Semprotkan di sini, nek,’ teduh ucap sang pemuda sebelum kemudian mengambil jarit untuk menutup tubuh nenek yang telah selesai mandi.
Hari ini dukun pijat akan kembali datang. Lelaki muda yang terlalu tampan untuk dibilang dukun itu memberitahu bahwa dalam 4 kali pijat, insyaallah, nenek akan dapat mulai berjalan. Selesai mandi, nenek kembali terduduk di tempat ia sholat tadi. Terang mulai menjelang. Dunia bersiap memulai perjalanan hariannya. Di antara riuh burung yang berjumpalitan di rimbun bambu belakang rumahnya, pemuda itu, Sudarmono, menyapukan bedak pelembut ke penjuru tubuh nenek.
Terang pagi semakin benderang. Darmono harus bersiap untuk berangkat ke sekolah. Dengan senyum menghiasi wajah, berdoa semoa pijat keempat ini mampu melenyapkan lemah di tubuh nenek, Darmono mencium tangan nenek untuk berpamitan. Terduduk di kursi, nenek mengusap lembut wajah cucu keenamnya tersebut. Darmono pun memeluk tubuh renta neneknya. Membisikkan bahwa ia akan segera pulang untuk kembali menemani sang nenek berlatih jalan. Darmono berlalu. Ia pun berpamitan kepada mbak Leni, istri salah satu kakaknya, yang datang membawakan sarapan dan akan menggantikan dirinya menjaga nenek tercinta.
[]
Satu bulan sejak serangan stroke, nenek mulai belajar menapak sendiri. Sore ini nenek berlatih meniti tanah teras rumah. Berjejer di belakangnya, Darmono, ibu, kelima kakaknya dan para istri, menemani dengan derap langkah-langkah pelan. Selamat datang kembali, nek. Kami akan selalu di sini, menemanimu.
Deling, 20 Februari 2009